Sebuah angan angan yang tidak bisa digapai. Cuma bisa dinikmati selama ini. Dekat tapi tak bisa bersama. Dia sudah suka dengan yang lain. Hanya menjadi orang yang mengenal satu sama lain. Aku mulai tau rasamu bukan untukku. Aku menjauh, itu pilihanku. Aku tidak mau sakit, melihat kamu yang bahagia dengannya.
Terima Kasih Pernah Ada
Pernah menjalani suatu hubungan, entah dengan siapa. Tapi membuatmu nyaman dan bahagia. Pernah merasakan senang dan sedih bersama. Atau cuma dekat sebagai teman. Tapi akhirnya berpisah secara baik-baik. Untuk yang merasa sakit ditinggal, dan yang meninggalkan. Terima kasih pernah ada dihidupku. Terima kasih pernah datang, lalu pergi. Terima kasih pernah peduli, tapi tak acuh. Terima kasih…
210504
Hei, udah lama ya kita engga ketemu. Enam bulan, kita menjadi orang asing, berkabar cuma seperlunya. Chat yang dulunya sampai ber jam-jam, sekarang cuma sekedar mengucapkan “bagaimana kabarmu?” Lalu tak ada topik yang bisa dibahas.
Aku ingin cerita tentang hal-hal yang kulewati selama ini tanpamu. Hampa, tidak ada hal yang menarik yang kurasakan. Aku ingin sekali cerita, tapi rasanya canggung, entah kenapa. Karena kita engga deket lagi ya? Dulu pas kita dekat, selalu aja ada hal yang kita obrolkan. Dan itu menyenangkan bagiku. Melihat kamu tertawa, bersamaku.
Hari ini tanggal 14 Pebruari. Valentine. Katanya hari ini itu adalah hari kasih sayang. Memberi coklat dan bunga sebagai tanda sayang pada orang tertentu. Entah siapa saja, teman, sahabat, pacar, maupun orang tua.
Valentine kita dulu, sama seperti orang kebanyakan. Saling tukaran coklat. Walaupun engga berani bilang dan memberi. Coklat yang kita tukar ada suratnya, tentang apa yang kita rasakan selama bersahabat ini. Aku samar-samar ingat isi suratmu yang kadang membuat aku senyum- senyum sendiri. “Selamat hari Valentine Sunset” ~Sunrise. Aku terdiam seharian, maksudmu itu apa?
Esoknya aku bertanya padamu, “Kenapa Sunset sama Sunrise?”
“Panggilan sayang aja elah, aku liat di drama Korea, itu so sweet banget. Oh iya aku udah ganti nama kontakmu, kamu ganti juga ya. Jadi Sunrise, habistu di pin. Ingett!!”
Kenangan valentine itu benar-benar melekat sampai sekarang. Benar benar ga bisa dilupain.
Ingin tukaran tapi kamu sudah suka dengan orang lain ya. Sudah ada yang kamu sayangi. Sudah ada yang menyayangimu. Membantu mu saat mu susah, menghibur saat kamu sedih.
Aku gak bisa apa-apa. Kalau aku beri, nanti apa yang kudapatkan? Selain sebuah ucapan terima kasih, dan selamat hari Valentine. Aku terlalu egois, terlalu menginginkamu.
Kalau kamu baca. Aku ingin bilang “Selamat Hari Valentine Sunrise”
sunset~
Sementara
Dahulu hatiku pernah kosong untuk beberapa waktu. Hingga aku menemukanmu. Aku mendekatimu dengan takut-takut kamu akan menjauh. Kukira kamu menjauh, ternyata tidak. Setelah lama saling kenal, akhirnya kita nyaman satu sama lain. Hatiku kembali terisi, yaitu oleh dirimu. Kamu yang mendukungku, kamu yang membantuku, kamu yang menyemangatiku. Aku tak lagi tertarik pada orang lain, hanya kamu satu-satunya. Iya kamu
Dia Iblis
Dahulu, ada orang yang memutuskan pergi darimu, karena ia sudah menemukan orang yang tepat baginya. Atau kamu yang memutuskan dia harus pergi dari hidupmu, karena kamu merasa terlalu tertekan atau terkekang selama bersamanya. Lalu kamu memutuskan untuk menjauh darinya. Padahal kamu pikir awalnya Ia sebenarnya orang yang baik, perhatian, bisa membuatmu nyaman. Tapi setelah menjalani hubungan yang cukup lama. Dia berubah, menjadi seperti Iblis. Mulai mengekangmu dari beberapa hal yang sepele. Dan akhirnya kalian selesai. Beberapa hari awal, hidupmu masih baik-baik saja. Kamu kembali dengan teman-teman mu, bersenang-senang dengan mereka. Mulai melupakan kenangan yang menyakitkan bagimu.
Pada hari yang tenang itu, Si Iblis kembali. Entah mengapa ia kembali, apakah karena dia disakiti oleh orang lain? Atau karena Ia merasa bahwa hanya kamu orang yang bisa menenangkanmu. Dia merasa menyesal, kemudian mengajakmu mengobrol berdua untuk meluruskan lagi apa yang ia rasakan.
Kamu menolak. Kamu takut hal-hal yang menakutkan terjadi.
Padahal kamu sudah tidak berharap ia kembali dihidupmu. Kamu tak ingin melihatnya lagi. Ia mulai merayu-rayu mu. Berjanji bahwa akan menjadi orang yang tak akan terlalu mengekangmu. Seorang Teman. Dan, kamu luluh. Entah mungkin merasa kasihan.
Kalian masih berhubungan satu sama lain. Lambat laun Ia kembali menerormu. Padahal hubungan kalian sudah selesai bukan? Ia masih mengekangmu, melarangmu. Hal yang kamu lakukan begini, jika kamu sudah tak merasa nyaman, jangan menganggap bahwa kalian masih memiliki hubungan. Hidupmu adalah hidupmu. Bahagiamu adalah bahagiamu. Terkadang kalau ingin bahagia kamu harus sedikit tegas kepada seseorang. Abaikan orang yang seperti itu. Raihlah bahagiamu tanpa orang seperti Iblis itu.
Bertahan
Hai, kesasar ya? Ini bukan blog kok, cuma tentang hal-hal random. Cuma tempat curhat karena lelah dengan kehidupan duniawi. Dan hari ini ada suatu hal yang sempat terlintas dipikiranku.
“Kalau udah gak dianggap, kenapa masih tetap bertahan?” Yah ini aneh, banyak orang yang berjuang di suatu hubungan seperti pendekatan dengan lawan jenis yang kita suka, padahal mereka sudah tidak dianggap kalau mereka ada. Berkali-kali mereka mungkin disakiti, mengirim pesan tapi tak dibalas. Saat ketemu ia biasa-biasa saja, mau merespon apa yang kita katakan, terlihat antusias dalam percakapan. Disinilah masalahnya, kalau mereka merespon saat kita bertemu itu hanya akan memberi kita harapan. Dalam hati ‘Wah dia tertarik sama saya’ yah itu dipikiranmu. Belum dipikiran empunya, bisa jadi ia hanya mengkasihani, sebenarnya risih [aw sakit].
Yah saya juga sempat mengalami hal seperti ini. Cuma didepan hadapan saja antusias nya tinggi, tapi jika sudah saling kirim pesan. Pesan yang saya kirim paginya, bisa saja baru dibalas siangnya. Uh itu sakit, dan balasannya Cuma ‘Mbb, sibuk’ padahal saya lihat kok kamu beberapa kali online. Jangan lah memberikan harapan seperti itu, yang sakit saya juga. Ada juga pengalaman teman saya yang cukup menyedihkan bagi saya. Ia sedang dekat dengan laki-laki cukup lama, saling sapa, saling mengirim pesan maupun menelpon satu sama lain. Hubungan mereka cukup lama sebagai teman (ah kalau kamu baca, maaf ya). Teman saya juga cukup nyaman dengannya, ia juga menunggu apakah hubungan ini bakal lanjut ke tahap pacaran mungkin? Dan setelah lama menunggu, ia patah hati. Ia melihat teman chattingnya ini ternyata didekati dengan seorang perempuan, dan laki-laki ini dilihatnya berubah perlahan. Hubungan itu sekarang hanya sebagai sebatas teman yang hanya saling sapa, perlahan menjauh, kesannya salah satu dari kita yang sakit hanya untuk menunggu yang tidak pasti dan tidak dianggap.
Mungkin bukannya kamu tidak pantas, tapi memang dia bukan diciptakan untukmu. Yang berada didekatmu dalam waktu yang cukup lama, terkadang hanya singgah lalu pergi dengan keinginan sendiri. Mungkin hal wajar kalau kita berharap. Namun ya, harapan itu menyisakan perasaan yang tidak pasti. Apa gunanya bertahan bukan? Jangan terlalu memaksakan diri untuk dimiliki atau memiliki orang lain. Memang seharusnya kita sadar diri, sesuatu yang dipaksakan tidak baik, hanya akan meninggalkan rasa sakit. Dia punya rumah untuk tinggal yang lain, dan sayangnya itu bukan dirimu. Tegar ya? Bukan hanya karena ia pernah ada didekatmu cukup lama, kamu bisa menganggap hubungan itu lebih. Semangat☺
Wah berhasil baca semuanya, makasi:b
dee.
Mimpi
Gimana sih perasaan kalian jika memimpikan seseorang yang kita sayang? Yang terkadang udah gak bersama lagi? Sampai-sampai terbangun ditengah malam karena mimpi itu? Dan itu yang terjadi padaku akhir-akhir ini.
Yah akhir-akhir ini aku sering mimpiin seseorang yang pernah bersama aku dulu. Kepikirannya sampai terbawa mimpi. Tau tau pas bangun malah ngejer dan langsung ngecek kontak dia. Ya dulu sempet deket karena kita ehm “sahabatan” sering ketawa bareng, sering chat an. Tapi sejak kita pisah di SMA, jadi jarang ketemu dan ngasi kabar. Ku lihat lihat dia baik-baik saja.
Oke ini bayangan mimpiku. Mimpiku tiba-tiba balik ke masa SMP kelas 8. Entah kenapa mungkin itu waktu yang bener bener kita deket dulu. Sebut aja sahabat ku ini namanya ‘Cantik’ karena emang. Dan pacarnya ‘Kampret’ ldr sekolah. Aku duduk disampingnya sambil membaca chatnya dengan pacarnya saat itu, ya kalo sekarang udah jadi mantan. Chatnya lagi-lagi tentang mereka bertengkar. Aku agak risih, kenapa sih ni cowok? Kasar amat.
Aku tanya ke dia “Masih betah kalo gini?”
“Ya gimana men? Aku dah sama dia sejak kelas 1 SMP, dan dia juga sebenernya baik, tapi cuma lagi panes aja kalik” jawabnya
Waktu maju lagi, gatau kenapa nih mimpi bener bener random. Itu kalo ga salah keesokan harinya. Dia dateng ke sekolah dengan muka agak sedih. Kenapa aku tau? Ya udah tau aja tabiatnya gimana kalo sedih. Dia langsung duduk di kursinya, tanpa nyapa.
Aku tanya “Kenapa tuh muka? Asem amat”.
“Nih” dia ngelihatin chatnya dengan si kampret lagi. Ah kesel bet etdah. Aku baca-baca dan tau tau ada kontakku dikirim ke pacarnya dia nyempil diatas.
“Eh ini apaan njir? Kok ada kontakku?”
“Aku cerita ama dia, kalau ga usah terlalu posesif ama aku, udah ada yang jagain. Terus aku kirim deh kontakmu”.
Kampret bet etdah. Sempet kesel sih, tapi gara gara dia bilang ‘aku udah ada yang jagain’ ihii seneng njir astaga. alay. banget. Lalu aku liat hp ku pas itu, ada yang ngechat paling atas ‘Kampret’ Aku langsung liat chatnya, isi chatnya intinya dia emosi sama aku. Pake bahasa kasar lagi dih. Aku bales pake bahasa halus, dikasarin juga. Langsung aku manggil si Cantik kan, buat nyelesain ni. Aku gak dikasih liat chatnya katanya biarin dia nyelesain sendiri. Ya gimana men? Udah dilarang. HP nya dibalikin ke aku. Nah sekarang masalahnya. Si ‘Kampret’ nelpon dengan profil sok gans. Terpampang gede-gede.
Aku jawab “Halo kenapa ya?”
Dia balesnya pake bahasa Bali kasar dan ngegas “Ci de paek paek jak tunangan cang e. Yen ci nyak nu idup, joh an tunang cang e. Yin sing nyak mani di CFD (Car Free Day) ci jak cang duel ditu. Awas ci sing teke. GETAP!”
Oke ini terjemahan bahasa anak tak berpendidikan. “Kamu ga usah deket deket sama pacar ku. Kalo kamu masih mau hidup, jauhi pacar ku. Kalo masih gak mau besok di CFD kamu sama saya duel. Awas kalo ga datang. Penakut!”
Aku mikir dulu. Orang bodoh macam apa yang mengajak duel di CFD dengan adanya banyak orang yang bisa melerai. Si Cantik langsung nanya “Dia bilang apa?”
“Eh, kamu denger?” tanyaku.
“Jangan didengerin, biarin aja. Aku tau tabiatnya gimana, cuma bisa ngancem”
Aku lupa tepatnya, kenapa mereka bisa putus. Tapi dia biasa aja, dia cuma bilang “Aku udah putus sama Kampret”
Aku ya dengerin aja curhatnya tentang gimana si Kampret sebenernya. Kita ga bisa nyanggah mau bilang apa. Dan disitulah mimpiku berakhir.
Aku sempat bertanya lewat chat kepada si cantik. Aku tanya “Tih, kenapa ya kalo kita akhir akhir ini sering mikirin seseorang sampe kebawa mimpi?”
Dia jawab “Bagiku, mungkin karena ada sesuatu yang pengen kita sampaikan ke seseorang, tapi kita belum sempet ngasi tau”
“Gitu ya”
“Mikirin siapa?” tanyanya
“Eh engga, cuma temen nanya. Aku bingung juga”
“Ooo, pokoknya sampein aja ya”
“Okee tih”
Yah terkadang chat segitu aja bisa buat seneng bagiku. Aku pengen nyampein. Tapi apa mungkin kamu bakal ngertiin perasaanku tih? Kalau aku bilang bisa bisa kita tambah canggung. Bingung
Musuh Terbesar
Bagiku musuh terbesar dalam suatu hubungan adalah waktu. Waktu gak bisa diputar, dibuat maju, apalagi dibuat mundur. Kalau bisa waktu diputar, aku mungkin akan membuat semuanya baik-baik saja. Kalau waktu juga bisa diundur, kita juga bisa masih bersama lagi.
Tapi waktu emang begitu, terus maju. Lambat laun waktu juga membawa kesedihan yang pasti dalam suatu hubungan. Dia tidak peduli beberapa hari yang lalu, hubungan dua insan yang berbeda masih baik-baik saja. Eh tau-tau mereka sudah saling berjauhan.
Dan itu yang terjadi pada kita tih, waktu terus berjalan dan kita masih tetap berjauhan. Apakah itu mau mu?
Sahabat
Hai, hari ini aku membahas apa itu sahabat. Sebelum membahas sahabat, beberapa dari kita pasti pernah merasa dikhianati oleh seseorang. Tanpa sadar mereka tertawa diatas penderitaan kita.
Awalnya dia baik, selalu bersama kita, mendukung dalam masalah. Kita juga akan ikut baik bukan? Kalau sudah terjadi hal itu? Namun ternyata ia hanya memanfaatkan kebaikan kita sendiri. Lama lama ia mulai menjauh entah kenapa. Aku juga pernah merasakan hal itu. Maksud orang orang ini bagaimana? Cuma mendekati kita saja? Lucu kalau dipikir-pikir. Tapi apa boleh buat, sudah terjadi.
Sahabat? Menurutku definisi sahabat itu orang yang udah kita percayai dalam beberapa hal, membantu saat susah, ikut bahagia kalau kita bahagia, mendukung dalam berbagai hal. Orang yang udah berpikir untuk gak meninggalkan kita. Tanpa pamrih menolong.
Aku bersyukur, dibalik banyaknya mereka yang pernah menyakiti, ada orang yang tetap bersama kita selama ini. Terima kasih ya⊂(・﹏・⊂)
Perkenalan
Hai, aku dee. Ini pertama kalinya buat blog, ya karena aku agak kurang dalam akademik. Blog ini jadi tempat cerita cerita aja. Aku mungkin bakalan cerita cerita tentang pengalaman hidup? Dari pertama kalinya tau apa itu jatuh cinta, lucu-lucuan semasa kecil, suka duka, ya gitu deh. Pembukaan aja, nanti aku publish ceritanya ya. Salam Kenal(^‿^)